Rumus Mencari Kecepatan Pada Energi Kinetik

Rumus Kecepatan Putaran Mesin Bubut

Untuk informasi mengenai rumus kecepatan putaran mesin bubut berupa dasar-dasar perhitungan, tabel-tabel dan sebagai dasar dari teknologi proses pemotongan juga penyayatan pada mesin bubut maka dibuatlah beberapa parameter pemotongan yang meliputi Kecepatan pemakanan ( Feed-F ), kecepatan potong ( Cutting seed-Cs ), waktu proses, pemesinan, dan kecepatan putaran mesin bubut ( Revolution permenit-Rpm ). Hal-hal yang menjadi dasar-dasar tersebut yang disebut dengan parameter pemotongan.

Kamu gak usah repot-repot! Karena para ahli telah banyak meneliti berbagai macam bahan teknik yang biasa digunakan untuk kecepatan potong pada proses pemesinan. Jadi, kalau kamu mau menggunakan bahan

tertentu untuk memotong/menyayat, kamu cukup menyesuaikan bahan apa yang akan dibubut dan jenis alat potong apa yang akan digunakan dengan melihat pada tabel yang sudah dibuat dan dipatenkan para ahli dan disepakati oleh seluruh ahli mesin. Jadi kamu gaperlu pusing lagi deh dalam menentukan jenis alat potong mana yang cocok untuk membubut suatu bahan tertentu yang sesuai dengan permintaan customer.

Tabel kecepatan potong ( Cs ) juga menyertakan jenis bahan alat potongnya loh. Mungkin kamu sudah gak asing lagi dengan alat potong jenis HSS ( High Speed Steel ) dan karbida ( Carbide ). Tapi, dari kedua bahan tersebut ternyata alat potong jenis karbida memiliki kecepatan potong yang lebih cepat dibanding dengan alat potong jenis HSS.

Data Tunggal Ganjil

Misalkan diberikan data sebagai berikut: 7, 15, 9, 11, dan 21. Untuk menemukan median atau nilai tengah, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Rumus Median Data Genap

Pada data tunggal genap, ada dua nilai tengah dalam suatu kumpulan data. Rumusnya yaitu:

Me = X (n/2) + X (n/2 + 1)/2

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi

Nah, tips dan tricks teknik bubut ini bisa banget kamu coba dan praktikan nih. Pada prinsipnya, semakin besar diameter yang dimiliki benda kerja, maka akan semakin lambat pula putaran yang diberikan. Dan sebaliknya, putaran akan semakin cepat kalau diameter lebih kecil.

Sedangkan untuk prinsip pada tebal pemakanan ( deep of cut ), kecepatan mesin harus diatur sepelan mungkin pada pemakanan yang lebih besar. Sebaliknya, kecepatan mesin harus lebih tinggi pada pemakanan yang kecil.

Mau menghasilkan benda kerja yang bagus dan mulus? Tenang, pada pemotongan kasar kamu cukup melambatkan putaran mesin dan mempercepat proses pemakanan. Adapun putaran mesin dengan tingkat putaran yang tinggi dan kecepatan pemakanan lambat digunakan pada saat pemotongan untuk tingkat penyelesaian yang halus. Demikian artikel Kecepatan Putaran Mesin Bubut Dapat Dihitung dengan rumus. Simak artikel lain di bawah ini.

Please Share This Article

Kecepatan Putaran Mesin Bubut Dapat Dihitung Dengan Rumus

Karena pada setiap bahan nilai kecepatan potong sudah menjadi aturan baku, jadi yang hanya bisa diatur dalam proses penyayatan hanya  benda kerja atau putaran mesin. Maka kecepatan putaran mesin bubut dapat dihitung dengan rumus yang sudah menjadi patokan yaitu:

Cs = π.d.n Meter/ menit

nah, disini kan satuan dari keduanya kan masih berbeda ya. jadi satuan pada kecepatan potong dan diameter pada benda kerja harus kamu samakan terlebih dahulu dengan cara mengalikan angka 1000 mm dengan nilai kecepatan potong. Rumusnya bagaimana sih? n =  (1000.Cs)/(π .d) Rpm

keterangan lebih rinci biar pada paham nih.

d : diameter benda kerja ( mm )

Cs : kecepatan potong ( meter/menit )

Π : nilai konstanta = 3,14

Penjelasan Singkat Waktu Pemesinan Bubut

Disamping persiapan alat, mesin, dan bahan yang akan dipakai, disini juga kamuyang butuh jasa bubut harus memperhatikan jalannya waktu proses pemesinan. Tentu saja hal ini penting diketahui oleh para teknisi demi lancar dan mudahnya kalau sudah mengetahui berapa banyak waktu yang dibutuhkan pada kegiatan produksi dan perencanaan lainnya.

Gimana caranya supaya kita bisa menghasilkan pembubutan yang halus dan worth to buy? Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus kamu perhatikan yang diantaranya adalah kekerasan bahan/material, kecepatan putaran mesin bubut (Speed Spindle), kedalaman pemakanan (Deep of Cut), dan kecepatan asutan pemotongan (Feeding).

Median Data Tunggal

Median data tunggal merupakan nilai tengah yang bisa ditentukan secara langsung dalam suatu rangkaian data tunggal. Contohnya, dalam rangkaian data 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, maka dapat langsung ditentukan nilai tengahnya yaitu 14.

Kecepatan Pemakanan (Feed – F) – mm/menit

Adapun beberapa faktor yang harus tukang bubut pertimbangkan saat akan menghitung ingsutan atau kecepatan pemakanan diantaranya adalah:

Kesiapan-kesiapan mesin dan peralatan tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan mesin agar bisa mengoptimalkan kecepatan pemakanan pada saat proses pembubutan dimulai. Pada pertimbangan-pertimbangan di atas, kecepatan pemakanan tidak selalu menjadi poin utama untuk mendapatkan permukaan yang halus. Karena, kalau kamu mau mendapat hasil akhir ( finishing ) yang lebih bagus dan halus, maka kecepatan pemakanan dibuat rendah.

Nantinya seberapa besar bergesernya pahat bubut ( f ) dalam satuan mm/putaran yang dikalikan dengan besar putaran mesin dalam satuan putaran akan menentukan besar kecepatan pemakanan ( F ). Jadi untuk mencari kecepatan pemakanan ( F ) itu digunakan rumus: F = f ∙ n

n : putaran mesin ( putaran/ menit ) f  : besar pemakanan atau bergesernya pahat ( mm/putaran )

Contoh penyelesaian soalnya adalah,

Pada sebuah benda yang akan dibubut diketahui putaran mesinnya ( n ) adalah 750 putaran/menit dengan besar pemakanan ( f ) 0,2 mm/putaran. Berapa besar nilai kecepatan pemakanan ( F ) yang dimiliki benda kerja tersebut ?

Penyelesaian: F = f ∙ n

Maka, F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit

Rumus Cara Mencari Median Data

Median atau nilai tengah dari suatu data dapat diketahui melalui rumus dasar yang diajarkan dalam ilmu statistika. Berikut adalah rumus mencari median dalam suatu data.

Rumus Cara Mencari Median Kelompok

Data kelompok biasanya disajikan dalam bentuk formasi tabel frekuensi yang telah disusun secara berurutan ke dalam kelas interval. Berikut rumusnya:

Me = Tb + (½ n - fkum) l / fm

Tb: Tepi bawah kelas median - p (p=0,5)

fkum: jumlah frekuensi sebelum kelas median

fm: frekuensi sebelum kelas median