Jenis-jenis interaksi antar komponen ekosistem dan contohnya
Interaksi antara komponen biotik dengan biotik
Jenis interaksi antar komponen biotik dengan biotik ini terjadi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
Apa itu interaksi antar komponen ekosistem?
Interaksi antar komponen ekosistem adalah interaksi yang terjadi antar biotik dengan biotik ataupun biotik dengan abiotik. Adanya interaksi ini menunjukkan hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem. Suatu interaksi pun selalu terjadi di setiap tingkatan trofik organisme kehidupan.
Dengan adanya interaksi antar komponen yang seimbang akan membawa ekosistem pada kondisi seimbang. Sebaliknya, bila interaksi antar komponen ekosistem tersebut tidak berjalan dengan baik, maka ekosistem akan menjadi rusak, bahkan hingga menyebabkan kepunahan komponen biotiknya.
Ikan red devil atau biasa disebut oscar menjadi predator yang kerap memangsa ikan di Danau Toba, Sumatra Utara.
Sebaran ikan red devil ini sebenarnya sudah menjadi persoalan bagi nelayan di sana. Ikan itu dianggap merusak ekosistem di wilayah danau terluas di Indonesia tersebut.
Sebuah video singkat di akun TikTok @samosir45 menyuguhkan penampakan ikan red devil menyantap habis bangkai ikan yang sengaja disimpan di dasar Danau Toba.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerombolan ikan red devil dalam hitungan detik langsung mendeteksi mangsa dan menyantap bangkai ikan itu. Video pendek berdurasi kurang dari 30 detik itu ditonton 403 ribu orang lebih.
Ikan red devil (Amphilophus labiatus) ini mulanya berasal dari wilayah Amerika Tengah dan sebagian dari Asia. Awalnya ikan ini masuk ke Indonesia sebagai ikan hias yang dijual dengan harga yang cukup mahal.
Dalam Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia disebutkan red devil merupakan jenis ikan yang sangat rakus, sehingga bisa mengganggu kehidupan ikan lain di suatu perairan.
Beberapa pihak bahkan ada yang menyamakan dengan ikan arapaima dan piranha karena sifat ikan yang tergolong invasif.
Di sejumlah daerah di Indonesia, penyebutan ikan ini bermacam-macam. Di antaranya ikan oscar, setan merah, louhan merah dan nonong.
Penelitian yang dilakukan oleh Chairulwan Umar, Endi Setiadi Kartamihardja, dan Aisyah ini juga mengungkap awal mula ikan ini akhirnya banyak tersebar di sejumlah perairan di Indonesia.
Berdasarkan hasil analisis tim peneliti, red devil memakan tumbuhan, moluska dan ikan. Dengan demikian ikan ini masuk dalam kategori omnivora-karnivora yang memanfaatkan ikan sebagai pakan utama, sehingga mampu mendesak perkembangan jenis ikan lainnya yang ada di perairan itu.
Tim menduga, ikan red devil merah masuk ke perairan umum tidak disengaja atau lolos dari keramba jaring apung yang terbawa bersamaan dengan benih yang ditebar.
Peneliti mencatat red devil fish masuk ke Indonesia sekitar 1990-an, dibawa dari Malaysia dan Singapura, disebar di beberapa waduk buatan di Indonesia. Namun tim juga menduga red devil sempat sengaja dilepaskan di ekosistem perairan di Indonesia oleh para penggemar ikan hias.
Pelepasan ikan ke perairan umumnya tanpa pengkajian, hasilnya, ikan tumbuh dengan cepat dan melimpah hingga mendominasi perairan tersebut.
Ikan yang awal mulanya ditemukan di Nikaragua dan Costa Rica ini, bisa hidup di perairan tropis dengan suhu air 21 sampai 26 derajat celcius, dengan kandungan pH sekitar 6.0-8.0, menurut laporan Fish Keeping World.
Peneliti menilai red devil juga disebut mudah berkembang biak karena betina bisa mengeluarkan ribuan telur, dan dapat bertelur sepanjang tahun.
Pemerintah sampai-sampai mengeluarkan kebijakan yang menyatakan ikan ini termasuk spesies yang merugikan.
Menurut Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 19/ Permen-KP/2020, iklan iblis merah termasuk salah satu ikan yang merugikan sehingga dilarang untuk dimasukkan, dibudidayakan, diedarkan, dikeluarkan/ dilepasliarkan ke dalam wilayah perairan Indonesia.
Pola interaksi antar komponen ekosistem
Pola interaksi antar komponen ekosistem dapat kita lihat pada skema/bagan berikut ini.
DAMPAK LIMBAH DETERGEN TERHADAP EKOSISTEM LINGKUNGAN
Admin dlh | 09 Mei 2022 | 43519 kali
DAMPAK LIMBAH DETERGEN TERHADAP
EKOSISTEM LINGKUNGAN
Komang Agus Triyasa, A.Md
Detergen merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi rumah tangga. Mencuci dengan menggunakan detergen merupakan satu hal yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga. Limbah detergen industri laundry ini akan menyebabkan turunnya kualitas bahan baku mutu perairan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan keanekaragaman biota air salah satunya kematian beberapa spesies ikan yang berada di ekosistem perairan. Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh berbagai kegiatan masyarakat yang membuang limbah ke dalam perairan maupun daratan tanpa mengetahui akibat yang akan terjadi pada kualitas perairan tersebut, kegiatan rumah tangga dapat membuat pencemaran sehingga mengganggu ekosistem lingkungan sekitar. Detergen dengan bahan-bahan aktifnya mempunyai sifat toksik dan mempunyai efek yang buruk terhadap lingkungan.
Dampak Limbah Air Detergen Terhadap Kesuburan Tanah
Detergen dapat membentuk banyak busa dalam air dan banyak jenis detergen sulit sekali diuraikan oleh enzim-enzim bakteri pengurai sehingga akan tetap utuh dan berbusa. Limbah detergen yang tidak dapat diurai dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penurunan tingkat kesuburan tanah dan juga menyebabkan polusi udara karena baunya yang tidak sedap. Selain itu detergen dalam air buangan dapat meresap ke air tanah atau sumur-sumur di masyarakat. Air yang tercemar limbah detergen tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan kanker. Kanker ini diakibatkan oleh menumpuknya surfaktan di dalam tubuh manusia.
Bahan lain yang terkandung dalam detergen adalah filler (pengisi). Filler adalah bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium Sulfat. Sedangkan aditif adalah bahan suplemen atau tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna. Bahan aditif ini sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan daya cuci detergen. Aditif ditambahkan untuk komersialisasi produk atau agar produk dapat menarik perhatian konsumen. Contoh dari aditif adalah enzim, boraks, Natrium Klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC). Sayangnya diantara zat-zat tersebut ada yang tidak bisa dihancurkan oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta membuat cacing menjadi mati. Padahal cacing berfungsi untuk menguraikan limbah organik maupun non organik dan menyuburkan tanah.
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Berikut merupakan ciri-ciri tanah tercemar:
1. Tanah tidak subur
2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
5. Mengandung logam berat
6. Mengandung sampah anorganik
Pencemaran tanah mempunyai dampak yang cukup mengkhawatirkan dan dapat menyebabkan gangguan besar dalam keseimbangan ekologi dan kesehatan makhluk hidup. Berikut adalah beberapa dampak buruk pencemaran tanah:
1. Turunnya kesuburan tanah yang berakibat pada menurunnya produktifitas tanah. Tanah yang telah terkontaminasi susah bahkan tidak dapat menghasilkan tanaman yang sehat.
2. Tanah akan kehilangan nutrisi alami yang terkandung di dalamnya. Tanaman juga tidak akan berkembang pada tanah tersebut, yang lebih lanjut akan mengakibatkan erosi tanah.
3. Gangguan dalam keseimbangan flora dan fauna yang berada di dalam tanah.
4. Peningkatan salinitas tanah yang akan menyebabkan tanah tandus.
5. Pada umumnya tanaman tidak dapat tumbuh dan berkembang di tanah tercemar. Namun, jika beberapa tanaman berhasil tumbuh maka tanaman ini akan cukup beracun untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi orang yang dekat atau mengkonsumsinya.
6. Debu beracun adalah efek potensial lain dari pencemaran tanah.
7. Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah, yang akan menyebabkan kematian berbagai organisme penting di dalamnya. Hal ini juga akan mempengaruhi predator yang lebih besar dan memaksa mereka untuk pindah ke tempat lain setelah mereka kehilangan pasokan makanannya beracun untuk menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi orang yang dekat atau mengkonsumsinya.
8. Debu beracun adalah efek potensial lain dari pencemaran tanah.
9. Polutan tanah akan membawa perubahan dalam struktur tanah, yang akan menyebabkan kematian berbagai organisme penting di dalamnya. Hal ini juga akan mempengaruhi predator yang lebih besar dan memaksa mereka untuk pindah ke tempat lain setelah mereka kehilangan pasokan makanannya.
Cara yang paling sederhana mengatasi pencemaran limbah detergen adalah dengan menanami selokan dengan tanaman air yang bisa menyerap zat pencemar. Tanaman yang bisa digunakan, antara lain jaringao, Pontederia cordata (bunga ungu), lidi air, futoy ruas, Thypa angustifolia (bunga coklat), melati air dan lili air. Cara ini sangat mudah, tapi hanya bisa menyerap sedikit zat pencemar dan tak bisa menyaring lemak dan sampah hasil dapur yang ikut terbuang ke selokan. Cara yang lebih efektif adalah membuat instalasi pengolahan yang sering disebut dengan sistem pengolahan air limbah (SPAL). Instalasi SPAL terdiri dari dua bagian, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Di dalam bak pengumpul terdapat ruang untuk menangkap sampah yang dilengkapi dengan kasa 1 cm persegi, ruang untuk penangkap lemak, dan ruang untuk menangkap pasir. Tangki resapan dibuat lebih rendah dari bak pengumpul agar air dapat mengalir lancar. Di dalam tangki resapan ini terdapat arang dan batu koral yang berfungsi untuk menyaring zat-zat pencemar yang ada dalam limbah deterjen.
Baca juga : Halaman Utama
Setiap makhluk hidup memiliki ketergantungan dengan makluk hidup lain. Salah satu faktor utama adalah untuk mendapatkan makanan. Hal ini menyebabkan terjadinya interaksi antarmakhluk hidup. Ada beberapa tipe hubungan antarmakhluk hidup, yaitu, netralisme, kompetisi, simbiosis, predasi dan herbivori.
Netralisme adalah hubungan dua makhluk hidup berbeda jenis, tetapi tidak saling mempengaruhi satu sama lain, misalnya :
Semut di daun tanaman
Capung hinggap di daun tanaman air
Kompetisi adalah hubungan antara makhluk hidup yang lain saling bersaing untuk mendapatkan makanannya atau menguasai tempat hidupnya. Persaingan ini disebabkan makhluk hidup tersebut mempunyai kesamaan bahan makanannya. Berikut ini contoh-contoh kompetisi :
Sapi bersaing mendapatkan rumput dengan kambing
Harimau dan Singa berebut daerah kekuasaan
Tanaman bunga dan rumput pengganggu (gulma) berebut nutrisi pada media tanam dalam pot.
C. SIMBIOSISSimbiosis adalah hubungan yang relatif dekat atau dalam waktu yang relatif lama antara dua makhluk hidup yang berbeda jenis dan saling mempengaruhi satu sama lain.
1) Simbiosis Mutualisme.Simbiosis mutualisme adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup yang keduanya saling diuntungkan.Berikut ini contoh-contoh simbiosis mutualisme
Tanaman berbunga dengan lebah atau kupu-kupu
Kupu-kupu dan lebah mendapatkan nektar, sementara tanaman berbunga terbantu dalam proses penyerbukan. Lebah atau kupu-kupu yang menghisap nektar bunga membantu menyebarkan serbuk sari. Serbuk sari dapat menempel pada tubuh lebah atau kupu-kupu, Ketika bagian tubuh tersebut menyentuh bagian putik bunga maka serbuk sari akan menempel pada putik sehingga terjadi penyerbukan bunga.
Burung jalak dan hewan mamalia herbivora besar, misalnya kerbau dan badak
Karena tinggal di lingkungan yang lembab, tubuh hewan kerbau atau sejenisnya sering dihinggapi kutu. Burung jalak membantu mematuk lalat kutu-kutu itu, Burung mendapatkan makanan dari tubuh kerbau, sementara kerbau terbantu dengan hilangnya kutu-kutu tersebut.
Kacang tanah dan bakteri Rhizobium
Bakteri Rhizobium akan masuk ke dalam akar tanaman kacang sehingga membentuk bintil-bintil. Bintil-bintil berisi baktei mampu menambat nitrogen udara. Simbiosis antara tanaman dan bakteri saling menguntungkan untuk kedua pihak. Bakteri mendapatkan zat hara sumber energi dari tanaman kacang sedangkan tanaman kacang mendapatkan nitrogen dari bakteri untuk pertumbuhan tanaman.
Contoh-contoh lainnya adalah :
2) Simbiosis Komensalisme.Simbiosis komensalisme adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup berlainan jenis, salah satu makhluk hidup diuntungkan dan makhluk hidup yang lain tidak diuntungkan maupun dirugikan.
Pohon dan tanaman-tanaman epifit
Tanaman epifit adalah tanaman yang hidup menempel pada batang pohon. Contoh tanaman epifit adalah anggrek bulan, anggrek dendrobium, kadaka, tanduk rusa, dan lumut kayu. Tanaman-tanaman tersebut dapat hidup di kulit kayu, namun pohon tidak dirugikan. Tanaman tersebut hanya menyerap zat hara pada kulit pohon dan tidak menyerap makanan dari dalam batang pohon.
Ikan hiu dan ikan remora
Ikan hiu adalah ikan predator di laut yang sering menyerang ikan lain yang berukuran besar. Ikan remora yang berenang mengiringi ikan hiu juga rendapatkan remah-remah daging ikan yang dimakan ikan hiu. Ikan hiu tidak merasa dirugikan karena ikan remora tidak menyerang ikan hiu.
Buaya dan burung plover
Burung plover memakan sisa-sisa makanan yang ada pada mulut buaya. Buaya tidak memakan burung plover karena ukuran burung plover terlalu kecil untuk dimangsa.
Ikan badut dan anemon laut
Ikan badut dan anemon laut. Ikan badut sering bersembunyi di tentakel-tentakel anemon laut. Anemon tidak merasa terganggu dengan ikan badut
Contoh-contoh lainnya adalah :
3) Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hidup bersama antara dua makhluk hidup berbeda jenis, tetapi satu makhluk hidup diuntungkan dan satu makhluk hidup dirugikan. Makhluk hidup yang diuntungkan biasa disebut parasit dan makhluk hidup yang ditumpanginya disebut inang. Parasit yang hidup di luar tubuh inang disebut dengan ektoparasit, sedangkan parasit yang tumbuh di dalam tubuh inang disebut endoparasit.
Cacing pita dengan tubuh hewan atau manusia
Cacing pita adalah endoparasit, parasit yang berada di dalam tubuh inangnya. Cacing pita menyerap makanan dan hidup di dalam perut hewan atau manusia. Hal ini mengganggu pertumbuhan dan sangat berbahaya bagi tubuh karena dapat mengganggu sistem pencernaan dan sistem peredaran darah.
Kutu kepala dengan tubuh hewan atau manusia
Kutu adalah hewan yang menempel pada kulit dan menyerap cairan dari tubuh. Kutu biasanya terdapat pada hewan berrambut seperti kucing, anjing, monyet, kerbau, atau bahkan juga pada rambut manusia. Kutu mendapatkan makanan dari tubuh hewan inangnya, hewan tersebut dirugikan karena dapat mengganggu pertumbuhan dan kesehatan kulit.
Raflesia dan tanaman Tetrastigma
Bunga raflesia ini ialah parasit tak berakar, tak berdaun, dan juga tidak bertangkai. Bunga ini tumbuh dan menghisap unsur anorganik dan juga organik dari akar tanaman inang Tetrastigma.
Benalu dan pohon inangnya
Tali putri dan tanaman inangnya
Benalu dan tali putri memiliki persamaan, yaitu menyerap nutrisi makanan dari tanaman inangnya. Pangkal tanaman benalu dan tali putri masuk ke dalam batang tanaman yang ditumpanginya. Tanaman tersebut rugi karena kehilangan nutrisi makanan yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.
Predasi adalah hubungan antara makhluk hidup (bisa hewan atau tumbuhan) memangsa hewan jenis lain. Memangsa artinya memakan sebagian besar dari tubuh hewan. Misalnya, kucing memangsa tikus, elang memangsa ular, dan harimau memangsa zebra. Makhluk hidup yang memakan hewan disebut predator. Predasi bukan merupakan bentuk simbiosis karena hubungan di antara kedua jenis makhluk hidup tersebut hanya berlangsung sementara.
Tidak hanya hewan yang dapat memangsa hewan lainnya, ada beberapa jenis tumbuhan yang dapat memangsa hewan kecil, yaitu kantong semar, dan tumbuhan venus
Selain itu ada juga bentuk predasi yang memangsa hewan yang sama jenis dengannya. Perilaku ini secara khusus disebut kanibalisme. Situasi ini terjadi karena kelangkaan makanan atau untuk mendukung proses perkembangbiakan.
Herbivori adalah hubungan antara makhluk hidup, khususnya jenis hewan yang memakan bagian-bagian tumbuhan tertentu. Hal ini banyak terjadi pada hewan jenis herbivora dan omnivora, misalnya
Begitulah keragaman contoh interaksi makhluk hidup. Sebenarnya masih sangat banyak, namun tidak dapat dijelaskan semuanya di sini. Dari sini kita belajar bahwa makhluk hidup yang tidak diberi akal budi saja saling tergantung satu sama lain, masa kita tidak mau hidup bersosial dan bersikap peduli kepada orang lain. Ayo, saling meningkatkan interaksi yang baik kepada semua orang dalam kehidupan sehari-hari.
Quipperian, kita sebagai makhluk hidup dan termasuk salah satu komponen yang ada dalam ekosistem di dunia ini, pastinya kita akan selalu melakukan interaksi satu sama lain, bukan? Tak hanya manusia, begitu juga seluruh organisme yang ada di muka bumi. Interaksi yang terjadi antar komponen dalam ekosistem ini pun terbagi menjadi beberapa jenis, dan dapat kita pahami dengan mempelajarinya melalui artikel berikut ini.
Interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik merupakan pembentuk suatu ekosistem. Interaksi ini berupa aliran energi, daur biogeokimia, dan produktivitas ekosistem.
Hubungan antara organisme dengan lingkungannya lah yang menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu sendiri. Selain aliran energi, di dalam ekosistem juga terdapat struktur atau tingkatan trofik, keanekaragaman biotik, dan siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem akan bisa mempertahankan keseimbangannya. Namun, apabila keseimbangan ini tidak lagi dapat diperoleh, maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.
Sebab, setiap populasi dalam ekosistem mempunyai rentang toleransi (kemampuan hidup) yang berbeda terhadap variasi kondisi lingkungannya. Sebagai contoh, lumut membutuhkan lingkungan yang lembab untuk hidup, sedangkan kaktus memerlukan lingkungan yang kering. Kemudian, pada peristiwa Eutrofikasi, yaitu peristiwa ledakan populasi ganggang hijau yang disebabkan oleh pencemaran natrium, kalium, dan fosfor, sehingga mengakibatkan kandungan oksigen perairan turun.
Quipperian, itulah penjelasan singkat mengenai pola dan jenis-jenis interaksi antar ekosistem. Untuk memperdalam pemahaman mengenai materi tentang materi ini, kalian bisa langsung bergabung dengan Quipper Video untuk mempelajarinya melalui video pembelajaran yang disediakan. Ayo, bergabung sekarang juga!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!